Pemimpin dalam Islam itu adalah pelayan umat. Maka siapapun yang menjadi pemimpin, dia harus mengeluarkan pengorbanan yang paling besar
dibanding dengan orang yang dipimpinnya.
dibanding dengan orang yang dipimpinnya.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Kalau pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pimpinan kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula umatnya.
Pemimpin yang kita impikan adalah seperti Rasul, dia mumpuni dalam keilmuannya, berkemampuan dalam manajemen dan beliau juga punya kemampuan membangun opini di masyarakat.
Berikut rumus sederhana untuk menjadi pemimpin yang dicintai. Pemimpin itu bukan yang mengerjakan segalanya sendiri, kalau ia melakukannya sendiri akan gagal ia memimpin. Karena kita sering merasa untung jika kita untung sendiri, padahal keuntungan bagi kita adalah jika kita menjadi jalan keuntungan bagi orang lain. Apakah rahasia utama kepemimpinan? Jawabannya adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya, bukan dari kecerdasannya tapi kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik, jangan pikirkan orang lain, pikirkan diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum mengubah diri. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, akan menjadi omong kosong kalau tidak diawali dengan diri sendiri.
Berikut rumus sederhana untuk menjadi pemimpin yang dicintai. Pemimpin itu bukan yang mengerjakan segalanya sendiri, kalau ia melakukannya sendiri akan gagal ia memimpin. Karena kita sering merasa untung jika kita untung sendiri, padahal keuntungan bagi kita adalah jika kita menjadi jalan keuntungan bagi orang lain. Apakah rahasia utama kepemimpinan? Jawabannya adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya, bukan dari kecerdasannya tapi kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik, jangan pikirkan orang lain, pikirkan diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum mengubah diri. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, akan menjadi omong kosong kalau tidak diawali dengan diri sendiri.
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam menjadi contoh atau suri tauladan adalah harus yakin dengan kebenaran contoh tersebut. Hanya orang yang berpengetahuan luas yakin akan ilmunya yang berhasil menjadi contoh.
Hal yang kedua adalah orang itu dapat menjadi contoh kalau ia sudah mengamalkannya, kalau tidak mengamalkannya akan menjadi susah. Nabi Muhammad saw adalah seseorang yang bertipe “Apa yang diucapkan sama dengan yang diperbuat”. Hal ketiga adalah sabar. Pemimpin yang tidak punya kesabaran tidak akan dapat memimpin dengan baik. Hal yang keempat adalah ikhlas, ciri orang yang ikhlas itu adalah jarang kecewa. Orang yang ikhlas itu dipuji atau dicaci sama saja.
Rahasia kekuatan pemimpin adalah suri tauladan. Rasulullah saw adalah suri tauladan. Ketika Rasul mengajak jihad. Beliau itu bertempur paling depan, bersedekah paling ringan dan hidup paling bersahaja. Ketika Rasul menyuruh bertahajud, kakinya sampai bengkak karena shalat. Ketika Rasul menyuruh shaum perutnya sampai diganjal dengan batu. Ketika Rasul menyuruh orang berakhlak mulia, beliaulah yang akhlaknya paling mulia.
Rahasia lainnya, pemimpin dalam Islam itu adalah pelayan umat. Maka siapapun yang menjadi pemimpin, dia harus mengeluarkan pengorbanan yang paling besar dibanding dengan orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang sukses adalah yang selalu berpikir menjadi manfaat yang paling besar bagi orang lain. Hal yang pertama adalah bagaimana orang yang kita pimpin jadi ahli ibadah. Sebab kalau orang yang kita pimpin jauh dari Allah, siapa lagi yang akan menolong. Maka pemimpin yang baik harus berpikir keras bagaimana pengikutnya mendapat ilmu agama, atau dimotivasi untuk ibadah dan sinergi dengan doa. Tanpa ibadah yang bagus akhlak tidak akan bagus pula.
Hal yang kedua adalah pemimpin baik yang akan sukses adalah yang berpikir keras bagaimana orang-orang yang dipimpinnya bisa menjadi khalifah di dunia ini, pandai, profesional dan kerjanya bagus. Kita sebagai pemimpin harus punya banyak waktu untuk belajar, harus punya banyak waktu untuk memperbaiki diri. Pemimpin harus dapat membuat orang bangkit rasa percaya dirinya.
Hal yang ketiga adalah setiap orang yang kita pimpin dia harus punya kemampuan dakwah caranya dengan suplai ilmu dan wawasan. Dimanapun kita berada harus menjadi figur. Targetnya cuma diri dan rumah terlebih dahulu. Apa artinya kantor sukses kalau rumah hancur. Biasanya, jatuhnya pemimpin berawal dari rumahnya. Janganlah memikirkan negara yang besar, coba pikirkan negara mini kita dahulu yaitu tubuh kita ini. Kemudian baru mulai membenahi kerajaan rumah kita.
<Aa Gym>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar