Hampir setiap orang pernah merasakan sakit kepala, ada yang
ringan tapi ada juga yang merasakan sakit kepala berat. Sayangnya, sakit kepala
ini seringkali diremehkan banyak orang, karena dianggap sebagai gangguan
kesehatan yang ringan dan tak berbahaya. Nyatanya ada beberapa jenis sakit
kepala yang berbeda dan perlu diatasi dengan cara berbeda.
Pasalnya, salah pengobatan justru bisa membuat sakit kepala semakin memburuk.
Berikut adalah jenis sakit kepala dan penyebabnya:
Umumnya sakit kepala dikelompokkan menjadi dua jenis. Pertama, sakit kepala
primer yang disebabkan oleh disfungsi fitur-fitur sensitif terhadap rasa sakit
di kepala. Dan kedua adalah sakit kepala sekunder yang disebabkan oleh masalah
medis lain.
Sakit Kepala Primer
Pemicu sakit kepala primer umumnya adalah stres, cuaca atau ketidak seimbangan
hormon. Sakit kepala akan berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari.
Ada tiga jenis sakit kepala primer:
1. Myogenik.
Saat sedang bekerja, kita tentu pernah merasa leher dan pundak menjadi kaku.
Gejala ini kemudian diikuti dengan sakit kepala. Karena sebab inilah sakit
kepala jenis ini sering dianggap sebagai akibat dari ketegangan otot-otot yang
menegang di leher, pundak, kepala, atau rahang. Pemicunya bukan sekadar cara
duduk yang salah, tetapi juga stres, gelisah, atau depresi.
Bisa dibilang, jenis sakit kepala inilah yang paling umum. Sakit kepala
myogenik menyerang 74% jauh lebih tinggi dibandingkan jenis sakit kepala
lainnya. Umumnya jenis ini ditandai dengan tekanan di kedua sisi kepala dengan
tingkat ringan sampai sedang dan tidak akan bertambah sakit saat melakukan
aktivitas fisik rutin. Sakit kepala ini juga tidak menyebabkan mual, muntah
atau lebih peka pada cahaya dan suara.
2. Vaskular.
Rasa sakitnya disebabkan oleh pembesaran pembuluh darah otak yang menekan
saraf-saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Jenis sakit kepala vaskular yang paling populer adalah migrain dan cluster.
a. Migrain
Menurut American Headache Society, migrain ini dialami sekitar 28 juta orang di
Amerika. Migren ditandai dengan rasa berdenyut-denyut pada satu atau kedua sisi
kepala yang akan berlangsung sekitar 4-72 jam. Gejala lain dari migrain adalah
mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya atau suara.
Karena itu, mereka biasanya ingin beristirahat di kamar yang gelap, tenang dan
sejuk. Sebanyak 3 dari 4 penderita migrain adalah perempuan. Artinya, lebih
banyak perempuan yang mengalami migrain daripada pria.
b. Cluster
Sakit kepala jenis ini adalah tipe lain dari sakit kepala cluster. Sakit kepala
cluster umumnya berada di wilayah sekitar mata, daerah pelipis dan menyebar ke
seluruh wajah. Rasa sakit yang menusuk membuat mata menjadi merah dan basah,
bahkan membuat hidung berlendir dan tersumbat.
Rasa sakit umumnya meningkat perlahan-lahan dan menjadi sangat parah dalam
beberapa menit lalu kemudian menghilang dalam waktu satu sampai tiga jam. Sakit
kepala ini biasanya menyerang pada waktu-waktu tertentu, seringkali saat
jam-jam tidur, selama 4-8 minggu.
Salah satu perbedaan utama antara cluster dan migren adalah penderita sakit
kepala cluster biasanya merasa lebih baik jika bergerak. Selain itu, menurut
Cluster Headache Support Group, penyakit ini lebih banyak mendera kaum pria
dengan rasio enam banding satu.
Sakit Kepala Sekunder
Penyebab sakit kepala ini umumnya adalah berbagai penyakit, seperti influenza,
radang sinus, stroke, sakit gigi, tekanan darah tinggi, gangguan saraf mata,
dan sebagainya. selain itu, efek samping obat dan masalah psikologis juga dapat
menjadi pemicu sakit kepala. Jika penyakit yang mendasari telah diketahui dan
diobati, sakit kepala pun akan segera hilang.
1. Peradangan.
Tipe sakit kepala yang diakibatkan oleh peradangan yang paling umum adalah
sakit kepala akibat sinus. Disebabkan oleh peradangan pada sinus dan diperparah
dengan reaksi alergik.
Penyebab lain dari sakit kepala jenis ini adalah meningitis, terjadinya peradangan
dari membran yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang. Sakit kepala
jenis lain adalah vertigo yang dipicu karena adanya gangguan pada telinga
bagian dalam, adanya peradangan pada syaraf, atau adanya penyumbatan di salah
satu pembuluh darah ke otak, dan kelainan pada mata.
2. Traction.
Umumnya disebabkan oleh lesi yang menekan struktur dan pembuluh darah di
kepala. Diantaranya, tumor metastatic, yaitu tumor maligna yang menyebar ke
bagian tubuh lain, abses, atau hematoma, yaitu pembengkakan lokal yang terisi
darah bisa menyebabkan munculnya sakit kepala jenis ini. Rasa sakitnya biasanya
akan terasa lebih parah di pagi hari dan menjadi semkin parah ketika
pengidapnya batuk, bersin, buang air kecil, atau mengejan.
Reference:
http://obatsakit2011.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar