Banyak orang yang mengira bahwa saat minum segelas air, maka air tersebut akan segera dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine hari itu juga. Ternyata salah, karena air yang diminum hari ini akan berada di tubuh 10-50 hari dan akan dikeluarkan 50 hari kemudian.
Air menjangkau sel dalam waktu 5 menit setelah masuk ke dalam tubuh. Setelah itu air akan mengalir dan tersebar di dalam dan di sekitar organ sel. Saat air telah masuk ke plasma, maka air akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
"Air merupakan zat gizi makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, seperti halnya karbohidrat, lemak dan protein. Bahkan jumlahnya paling banyak yaitu 2 L, kalau nasi kan tidak mungkin sebanyak itu," jelas Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, dalam acara Konferensi Pers 'Hari Ginjal Sedunia: Sayangi Ginjal Anda, Minumlah Air Putih yang Cukup!' di Hotel Akmani, Jakarta, Selasa (6/3/2012).
Berdasarkan penelitian TRIP yang dilakukan oleh Profesor Francois Peronnet dari Universitas Montreal, Kanada, menemukan bahwa air yang diminum akan masuk ke dalam sel dalam waktu 5 menit.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam dalam European Journal of Applied Physiology tahun 2011 juga menemukan bahwa pada orang-orang yang biasa minum air putih 2 liter sehari, ternyata air berada di dalam tubuh selama 10 hingga 50 hari.
Air yang dikonsumsi setiap hari akan bertahan di dalam tubuh selama 10 hari yang kemudian akan dikeluarkan melalui urine, keringat, uap pernapasan dan tinja.
"Sedangkan tetes terakhir air yang kita minum hari ini akan keluar 50 hari kemudian. Jadi tidak betul kalau kita minum air hari ini terus langsung keluar hari ini juga, yang keluar hari ini adalah air yang diminum 50 hari sebelumnya," jelas Dr Tatik.
Menurut Dr Tatik, semakin banyak air yang diminum maka semakin cepat pula kadar air dalam tubuh diperbaharui. Artinya, air yang diminum hari ini akan mengganti air yang sudah ada di dalam tubuh sebelumnya. Jadi bila Anda minum air 2 L hari ini, 2 L air yang sudah ada di tubuh sebelumnyalah yang akan keluar, bukan air yang diminum hari ini.
Nah, melihat perjalanan air dalam tubuh dan waktu yang cukup lama berada di dalam tubuh, maka harus benar-benar diperhatikan air yang diminum memiliki kualitas yang baik.
"Minum air itu penting, kompisisinya juga penting karena tidak semua air bagus untuk ginjal," jelas Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD-KGH dari bagian Ginjal dan Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Menurut Dr Parlin, air minum yang sehat haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Jernih
2. Tidak berasa
3. Tidak berbau
4. Kandungan kuman rendah
5. Kandungan mineral seperti kalsium, magnesium harus rendah.
"Air minum apa saja bisa, entah dari sumur pompa lalu dimasak atau air isi ulang, yang penting harus memenuhi syarat air minum yang bisa dikonsumsi. Kandungan mineralnya juga harus diperhatikan karena air yang mengandung magnesium sangat berpengaruh pada terbentuknya batu ginjal," tutup Dr Parlin.
Sumber: http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar