Kurang gerak dan jarang berolahraga adalah faktor risiko serangan jantung serta penyakit berbahaya lainnya. Bahkan meski rajin berolahraga tiap pagi, manfaatnya tidak akan maksimal kalau sepanjang hari hanya duduk saja di meja kerja.
Penelitian yang melibatkan 4.757 orang di Amerika Serikat ini dilakukan terus menerus pada tahun 2003 dan 2006. Para partisipan dipantau aktivitas fisiknya dengan akselerometer, selama rata-rata 14,6 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Selain itu, para partisipan juga menjalani pemeriksaan fisik yang meliputi pengukuran lingkar pinggang, tekanan darah, kadar kolesterol dan protein C-reaktif sebagai penanda risiko serangan jantung. Penanda diabetes juga diperiksa yakni trigliserida, plasma glukosa dan kadar insulin.
Hasil analisis menunjukkan, partisipan yang jarang bergerak sepanjang hari cenderung memiliki lingkar pinggang serta kadar gula darah yang lebih lebih tinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa partisipan tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai masalah kesehatan.
Kecenderungan itu bahkan teramati juga pada partisipan yang rutin melakukan aktivitas fisik pada waktu tertentu saja, misalnya pagi hari. Artinya rutinitas olahraga tersebut hampir tidak ada manfaatnya kalau sepanjang hari tetap kurang bergerak.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan sekecil apapun, misalnya sekedar berdiri selama semenit saat waktu istirahat di kantor, bisa membantu menurunkan risiko kesehatan," kata Genevieve Healy dari University of Queensland yang melakukan penelitian itu seperti dikutip dari Healthland, Selasa (17/4/2012).
Menurut Healy, yang terbaik adalah melakukan olahraga teratur dan tetap menyempatkan diri untuk mengambil jerda waktu istirahat secara berkala untuk bergerak misalnya sekedar untuk jalan-jalan.
Sumber: http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar