JK Rowling
Kalau Anda ke toko buku dan bertanya buku apa yang paling laris maka salah satu yang termasuk diantaranya pasti adalah novel Harry Potter. Sekarang ini siapa yang tak mengenal tokoh Harry Potter? Tokoh penyihir muda yang telah berhasil "menyihir" dunia hingga buku dan kisahnya mampu menghasilkan miliaran dolar Amerika bagi pengarangnya yang bernama Joanne Kathleen Rowling atau JK Rowling.
JK sejak kecil memang dikenal punya kebiasaan menulis. Bahkan, di usianya yang baru enam tahun ia sudah mengarang kisah yang berjudul Rabbit. Kebiasaan menulis JK terus berlanjut hingga ia dewasa dan ia pun juga dikenal suka menceritakan kisah-kisah karangannya kepada teman-temannya. Berkat buku Harry Potter yang kini telah menginjak seri ketujuh, JK Rowling mampu menjelma menjadi seorang penulis yang paling kaya di Inggris, dan bahkan di dunia. Tapi, siapa yang pernah menyangka kalau ibu dari tiga anak ini ternyata memulai semuanya dari nol. Bahkan pada awal menulis kisah Harry Potter, ia sempat mendapat santunan dari pemerintah Inggris, karena masuk dalam kategori sebagai orang miskin yang layak mendapat santunan.
Kenyataan sebenarnya adalah himpitan kemiskinanlah yang justru telah mengantar JK mampu menyelesaikan kisah Harry Potter pertamanya. Saat itu, ia mendapat ide menulis dalam sebuah perjalanan di kereta dari Manchester ke London. Dari perjalanan itu, entah mengapa tiba-tiba ia mendapat ide untuk memulai kisah Harry Potter yang diberinya judul Philosopher's Stone. Tentu, naskah itu tak langsung jadi. Selepas perceraian dari suami pertamanya, ia yang terpaksa harus hidup pas-pasan dengan ekonomi yang sangat buruk akhirnya ia kemudian makin terpacu untuk menyelesaikan naskah itu.
Akhirnya, pada ttahun 1995 ia berhasil menyelesaikan buku pertamanya. Tapi, karena sangat miskin, ia terpaksa mengetik ulang naskah hingga beberapa rangkap dengan mesin ketik tua manual yang murah, hanya karena tak mampu membayar biaya fotokopi. Makanya dia pernah memberi komentar bahwa, "Anda mungkin tak pernah tahu, betapa menyedihkannya hidup tanpa uang sama sekali. Kecuali jika Anda sudah pernah mengalaminya, seperti yang aku alami." Atas dorongan untuk berjuang tetap hidup, maka ia pun lantas berusaha sekuat tenaga untuk menjual kisah tersebut. Tapi, layaknya penulis pemula lain, naskah itu pun mengalami penolakan berkali-kali dari berbagai penerbit. Untungnya ada seorang agen bernama Christopher, Bloomsbury mau menerbitkan kisah tersebut.
Keajaiban pun mulai terjadi layaknya sihir, buku yang sempat ditolak oleh berbagai penerbit itu justru laku sangat keras. Bahkan, ia mendapat berbagai penghargaan atas karya tersebut. Kisah hidup JK pun mulai berubah drastis. Dari orang yang sangat miskin, hanya dalam waktu kurang dari delapan tahun, ia mampu hidup berkelimpahan dari karya Harry Potter-nya itu. Namun, JK tak lupa diri. Keuntungan dari penjualan buku-bukunya ia sumbangkan pada sejumlah yayasan sosial, khususnya lembaga yang banyak melakukan penelitian tentang penyakit Multiple Sclerosis, sebuah penyakit yang sempat merenggut nyawa ibunya pada tahun 1990.
Sumber: http://motivatorindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar