Banyak orang membuang-buang waktunya untuk menonton TV, membaca koran, berbincang dengan keluarga dan teman-teman, akan tetapi jika disuruh menghafal Al Qur’an, shalat malam, atau menuntut ilmu, terasa malas dan berat. Mereka berkata, “Harta dan keluarga telah menyibukkan kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami”. Beralasan dengan kesibukan mengejar harta, keluarga, sakit, dan lain sebagainya padahal Allah menyeru, “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa ketika diserukan kepadamu, ‘Bergeraklah di jalan Allah!’, engkau justru bermalas-malasan. Apakah engkau lebih ridha dengan kehidupan dunia daripada di akhirat?” Maka bersungguh-sungguhlah!”
Ad Daqaq rahimahullah berkata: Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka dimuliakan dengan tiga hal: “Bersegera taubat, puas hati dan semangat ibadah berjuang dijalan Allah, dan barangsiapa yang lupa kematian diberikan hukuman dengan tiga hal; menunda taubat, tidak ridha dengan keadaan dan malas ibadah meremehkan Agamanya.” (Lihat kitab At Tadzkirah fi Ahwal Al Mauta wa Umur Al Akhirah, karya Al Qurthuby)
Kebanyakan ketimpangan motivasi, otaknya dipenuhi dunia beserta kesenangannya, padahal dunia bisa diraih dengan keredhoan-Nya. Lihatlah kesungguhan mereka yang bermaksiat, mengadakan pesta karaoke, menyebarkan faham-faham sesat, mengaku-ngaku Nabi baru dengan nekatnya, korupsi tanpa malunya, hamil diluarnikah betapa banyaknya, semua tanggungan sebab keburukan padahal mereka sudah tau, betapa yang bersiap mental menanggung dosa, bahkan menyanggah membenarkan perbuatannya, betapa banyak kumpul kebo dikalangan hiburan hingga masuk TV tanpa beban dengan hujatan.
Tetapi jalan yang mau ke Syurga itu sedikit, pengajian sedikit, yang jamaah diMasjid sedikit, yang bela Islam apalagi, kebutaan pemikiran melanda dimana-mana, ayat dicela, hadist diremehkan, padahal semua yang didapat didunia berasal dari Allah SWT, Allah bantu yang mau sesat bahkan biangnya sesat seperti Fir'aun dibuat Kaya, bertentara banyak, dengan popularitasnya tetapi pemberian-Nya disengaja untuk menumpuk dosa Fir'aun, begitu juga Raja Namrudz dengan kekuasaan kerajaan Babilon yang masih megah hingga sekarang, kehidupan menipu mereka disangkanya karunia Allah adalah mutlak bagi mereka, tetapi itulah karunia bercampur azab.
Dua contoh biang kesesatan, Allah kasih karunia, yang sesat biasa, yang nanggung juga Allah kasih karunia yang nanggung juga, betapa kasihannya kehidupan yg singkat ini dijalani dengan nanggung, nikmat-nikmat silih berganti, hanya numpang lewat, yang didepan mata hanya tipuan ketika berasa ya jadi biasa dan menjadi hilang. Tapi ketika seorang yang beriman menyeburkan dalam hidayah Allah secara penuh dengan keikhlasan dan taburan cinta dihati, maka ibadah-ibadah perjuangannya akan berasa ngademin kalbunya hingga ajal, Allah kasih ketenangan, dan keberkahan yang bikin hidupnya adem, gak gelisah, gak ksiruh, dan jiwanya sangat gak bersedia selingkuh dengan syetan alias diajak dosa dan hidup cuma gitu2 aja
Rasulullah bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya Islam pertama kali muncul dalam keadaaan asing dan nanti akan kembali asing sebagaimana semula. Maka berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba')."(hadits shahih riwayat Muslim)
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). (Mereka adalah) orang-orang shalih yang berada di tengah orang-orang yang berperangai buruk. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak daripada yang mengikuti mereka."(hadits shahih riwayat Ahmad)
"Berbahagialah orang-orang yang asing (alghuroba'). Yaitu mereka yang mengadakan perbaikan (ishlah) ketika manusia rusak."(hadits shahih riwayat Abu Amr Ad Dani dan Al Ajurry)
Masjid sepi hanya para aki-aki dan nini2
Sementara Keramaian ramai dengan SPG2 buka aurat
Betapa bahayanya disaat dosa jadi terbiasa
itulah tipuan Syetan, godaannya menggiring manusia, kelompok kearah kehancuran
Siapa sangka dibelahan bumi banyak kerajaan yang hilang
siapa sangka dibelahan dunia banyak peradaban tinggal cerita
siapa sangka ketika itu semuanya dalam keadaan terlupa merata
Akibat maksiat menjadi terbiasa, ajakan kembali pada kehidupan Nabi dan shahabat malahan dituding miring
Akibat pikirannya berstandar kebaratan yang sok pemberontak tetapi dijalan yang salah
Banyak yang mau masuk ke neraka berani-berani
Banyak jalan ke Neraka dilalui orang dengan nekat-nekat
tetapi ke Syurga cuma sedikit yang peduli, bersungguh2 mencari, dan berjuang kesana, dan bagaimana menganalisa dahulu para ahli Syurga kehidupannya
Disinilah Islam memerintahkan kita IQRO
Mengkaji nilai2 Islam
Mengkaji ibadah2 mereka dan sikap mereka bila dibacakan ayat-ayat Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar