Kebiasaan yang Bikin Jantung Menderita
Risiko penyakit jantung dapat menyerang siapa saja, terutama orang yang tidak memperhatikan gaya hidupnya sehari-hari. Beberapa kesalahan dalam aktivitas Anda sehari-hari ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
Berikut adalah 11 kesalahan umum yang dapat merugikan kondisi jantung Anda, seperti dilansir ivillage, Kamis (19/7/2012) antara lain:
1. Mengabaikan kesehatan gigi
Kesehatan gigi berpengaruh terhadap kesehatan jantung, dan telah banyak penelitian yang menghubungkan antara kesehatan gigi dan mulut dengan risiko penyakit jantung. Peradangan kronis yang terjadi di lapisan gusi dapat menulrkan radang kronis di seluruh tubuh Anda.
Selain itu, semburan kecil dari bakteri dapat masuk ke aliran darah Anda dan masuk ke jantung. Orang yang rajin menjaga kebersihan gigi dan mulut memiliki risiko yang rendah terhadap penyakit jantung.
2. Kurangnya jam tidur
Orang yang jam tidurnya kurang dari 5 jam setiap malam akan merugikan kondisi jantungnya. Tidur mempromosikan tekanan darah dan mengurangi kemungkinan denyut jantung tidak teratur,. Sehingga orang yang memiliki kebiasaan tidur yang tidak baik cenderung memiliki kondisi jantung yang buruk.
3. Tidak ada waktu untuk istirahat dan bersenang-senang
Liburan atau istirahat sejenak dari padatnya aktivitas yang Anda lakukan sehari-hari dapat membuat Anda rileks dan terhindar dari stres. Bahkan ada juga bukti bahwa tidak adanya waktu untuk berlibur mungkin meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berdasarkan studi yang dilakukan selama 20 tahun sejak tahun 1990-an terhadap 750 wanita mendapatkan kesimpulan bahwa wanita yang memiliki waktu berlibur kurang dari sekali selama enam tahun memiliki risiko 50 sampai 100 persen lebih besar terhadap serangan jantung dibandingkan dengan wanita yang berlibur dua kali dalam setahun.
Baru-baru ini, data dari studi kesehatan wanita Wisconsin menemukan bahwa wanita yang tidak memiliki waktu berlibur cenderung menjadi tegang, depresi dan kelelahan. Meningkatnya gangguan psikologis ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
4. Tidak makan buah dan sayuran
Selain karbohidrat, protein dan lemak sehat, Anda juga memerlukan makanan yang kaya serat, vitamin, mineral dan antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayuran. Buah dan sayuran juga mengandung kalium.
Meningkatkan asupan kalium dapat mengurangi kadar natrium dalam tubuh yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Jeruk, pisang, kentang, tomat dan kacang merupakan makanan yang menjadi sumber kalium yang baik untuk jantung.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi asupan tinggi buah dan sayuran mengalami penurunan risiko penyakit stroke hingga 52 persen dibandingkan dengan asupan yang rendah terhadap buah dan sayuran.
5. Tidak terpapar sinar matahari
Menghindari paparan sinar matahari memang baik untuk meminimalkan risiko kanker kulit. Namun, tubuh Anda juga membutuhkan beberapa paparan sinar matahari untuk membantu Anda mempertahankan tingkat vitamin D dalam tubuh yang cukup.
Vitamin D diproduksi di kulit Anda dengan adanya sinar matahari dan penelitian mengungkapkan bahwa sinar matahari juga mempengaruhi kesehatan jantung Anda. Berdasarkan penelitian di New York, orang yang memiliki tingkat vitamin D rendah lebih mungkin memiliki penumpukan plak di pembuluh darahnya daripada orang yang memiliki kadar vitamin D yang tinggi dalam darahnya.
6. Melewatkan pemeriksaan
Akan lebih baiki untuk mngetahui segala kemungkinan adanya masalah pada jantung sejak dini melalui pemeriksaan. Penyakit jantung merupakan jenis penyakit silent killer, yang banyak orang yang memilikinya tidak memiliki gejala yang jelas.
Menurut American Heart Association merekomendasikan bahwa mulai umur 20 tahun, orang perlu melakukan pemeriksaan kolesterol setiap 5 tahun sekali, tekanan darah diperiksa setidaknya setiap 2 tahun sekali, dan glukosa darah diperiksa setiap tiga tahun untuk mengetahui peningkatan risiko penyakit jantung.
7. Tidak minum susu
Susu merupakan bagian yang penting dari diet yang mempromosikan hidup sehat. Beberapa studi menunjukkan bahwa diet tinggi susu yang rendah lemak dapat mengurangi risiko diabetes pada pria dan wanita. Diabetes ini pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dalam studi yang dilakukan terhadap 82.000 wanita menopause selama 8 tahun, peneliti menemukan bahwa wanita dengan asupan susu tertinggi memotong resiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 50 persen dibandingkan dengan wanita yang memiliki asupan susu yang rendah.
8. Melewatkan makan kacang-kacangan
Kacang-kacangan merupakan sumber protein sehat yang bebas lemak jenuh, dan juga merupakan salah satu sumber serat larut terbaik yang penting dalam mengurangi kolesterol. Kolesterol yang menumpuk dapat mengganggu aliran darah pada jantung.
9. Terlalu banyak minum minuman manis
Soda merupakan minuman yang paling banyak mengandung pemanis buatan. Banyak penelitian yang merekomendasikan bahwa wanita seharusnya mengonsumsi gula tidak lebih dari 100 kalori atau setara dengan 6 sendok teh gula tambahan per hari dan pria tidak lebih dari 150 kalori atau 9 sendok teh.
Gula tambahan dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah Anda. Trigliserida adalah jenis lemak yang justru bisa membuat darah Anda lebih tebal dan mengganggu kinerja jantung dalam memompa darah.
10. Melewatkan asupan kafein
Kopi dan teh bukan hanya mengandung kafein, tetapi juga sarat dengan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh yang merupakan faktor risiko terhadap penyakit jantung. Minum secangkir atau dua cangkir kopi atau teh dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
11. Anda terlalu sibuk
Menurut American Heart Association, terlalu banyak kegiatan sehari-hari dapat menyebabkan stres kronis yang meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah yang dapat merusak dinding arteri Anda. Luangkan waktu untuk beristirahat sejenak dari aktivitas yang terlalu padat untuk kesehatan jantung Anda.
(detikhealth)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar